MAKALAH
“Peradaban Amerika Kuno”
Disusun Oleh: Imaduddin
Kelas: X-4
SMA NEGERI 1 PONTANG
KATA PENGANTAR
Puji
syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt., karena atas limpahan rahmat dan
karunia – Nya lah sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Sejarah ini sesuai
waktunya
saya
mencoba berusaha menyusun makalah ini sedemikian rupa dengan harapan dapat
membantu pembaca dalam memahami pelajaran Sejarah yang merupakan judul dari
Makalah saya, yaitu “Peradaban amerika kuno” . Disamping itu, saya berharap
bahwa Makalah Sejarah ini dapat dijadikan bekal pengetahuan untuk melangkah ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi.
saya
menyadari bahwa didalam pembuatan Makalah Sejarah ini masih ada kekurangan
sehingga saya berharap saran dan kritik dari pembaca sekalian khususnya dari
guru mata pelajaran Sejarah agar dapat meningkatkan mutu dalam penyajian
berikutnya.
Akhir kata saya
ucapkan terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Tidak ada kepastian mengenai bagaimana dan kapan penduduk asli Amerika pertama
kali menetap di Benua Amerika dan Amerika Serikat modern. Teori
paling terkenal menyatakan bahwa orang bermigrasi dari Eurasia menyeberangi Beringia, sebuah jembatan darat yang menghubungkan Siberia dengan Alaska modern,
dan kemudian menyebar ke selatan di sepanjang Benua Amerika. Migrasi ini
kemungkinan dimulai pada 30.000 tahun silam dan berlanjut hingga sekitar 10.000
tahun silam, ketika jembatan tanah itu terendam akibat naiknya permukaan air
yang disebabkan oleh berakhirnya periode
glasial terakhir.
Penduduk awal ini, yang disebut bangsa Paleoamerika, dengan cepat terbagi menjadi ratusan bangsa dan suku dengan budaya
yang beragam.
Masa Pra-Columbus meliputi semua subdivisi periode dalam sejarah dan prasejarah benua Amerika sebelum munculnya pengaruh signifikan
Eropa di benua Amerika. Masa ini mencakup masa permukiman asli pada
periode Paleolitikum
Atas hingga kolonisasi Eropa selama periode Modern Awal. Meskipun secara teknis merujuk kepada era sebelum perjalanan Christopher
Columbus pada
1492 hingga 1504, pada praktiknya istilah ini biasanya meliputi sejarah kebudayaan asli benua Amerika hingga ditaklukan atau secara
signifikan dipengaruhi oleh bangsa Eropa, bahkan meskipun ini terjadi puluhan
hingga ratusan tahun setelah kedatangan awal Columbus.
Pada masa itu, penduduk asli
Amerika menetap
di Amerika Serikat. Mereka memiliki budaya yang berbeda: penduduk asli di
Amerika Serikat timur berburu; penduduk asli di Amerika Serikat barat laut
menangkap ikan; penduduk asli di barat daya menanam jagung dan membangun rumah yang disebut pueblo; dan penduduk asli di Great
Plains berburu bison.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peradaban
Amerika pra-Columbus
Benua Amerika terdiri atas bagian utara, bagian tengah, dan bagian selatan.
ketiga bagian itu menjadi satu oleh rangkaian pegunungan tinggi yang menjulur
dari utara ke selatan seperti Rocky Mountains, Pegunungan
Amerika tengah, pegunungan Andes. Terdapat tanah genting Pamana, dan sebagian
besar di dataran rendah Mississipi di Utara dan Amazon di selatan. Di apit oleh
dua buah samudera yaitu samudera Pasifik di barat, samudera Atlantik
di sebelah timur. Terdapat terusan Pamana dan air terjun
Niagara.
Peradaban
kuno Amerika ada 4, yaitu Kebudayaan suku Aztec, Chibcha, Maya, dan Inca.
1.
Aztek
Penduduk asli benua Amerika diperkirakan datang dari Asia melalui Selat Bering.
Perpindahan itu terjadi beberapa kali dalam waktu yang berbeda. Penduduk itu
kemudian bernama bangsa Aztek, maya, Chibcha, dan Inca. Kebudayaan mereka masih
sangat rendah. Namun, beberapa abad kemudian mereka berhasil mencapai peradaban
yang tinggi.
Kebudayaan Aztek berkembang di daerah Meksiko Tengah dan selatan, terutama di
sekitar danau-danau Tezuko, Zumpangochalko, dan Xaltokan. Pengaruhnya meluas
dari pantai pasifik sampai Teluk Meksiko. Bangsa Aztek hidup dari pertanian.
Mereka dikenal sebagai bangsa yang suka berperang. Bangsa Aztek memiliki
tentara yang kuat. Bangsa yang dapat dikalahkan mereka jadikan budak. Mereka
membangun kota dan kuil dengan menggunakan tenaga para budak itu.
Untuk keperluan keagamaannya, bangsa Aztek
membangun kuil-kuil berbentuk piramida yang besar dan megah, seperti kuil
Matahari dan kuil Bulan. Dalam bidang pertanian, bangsa Aztek terkenal sanagat
mahir. Mereka memanfaatkan lahan-lahan di sekitar danau dan rawa. Tanaman yang
ditanam terutama padi dan jagung. Bangunan-bangunan yang dihasilkan besar dan
indah. Bangunan pemujaan berbentuk piramida banyak didirikan. Patung-patung
digambarkan secara terbuka atau berhadap-hadapan. Kebanyakan patung itu
berbentuk mengerikan karena ada hubungannya dengan upacara pengorbanan manusia
bagi pemujaan dewa Huitzilopochtli. Darah manusia merupakan bagian dari upacara
untuk mencegah kehancuran dunia yang ditandai dengan lenyapnya matahari.
Upacara korban manusia bagi bangsa Aztek bukan hal yang mengerikan, begitu juga
bagi calon korbannnya. Menurut kepercayaan mereka, kematian di tangan pendeta
merupakan suatu kehormatan. Kurban itu dipersembahkan dengan tujuan agar
dewa-dewa tidak marah sehingga tidak mendatangkan bencana alam. Puncak
kebesarannya dicapai pada abad ke-13. ibu kota Tenokhtitlan di tepi Danau
Tezuko merupakan suatu tempat pertahanan yang kuat. Peperangan antar suku
bangsa Aztek sering terjadi. Pada masa pemerintahan Ahuitzoti, wilayah
kekuasaannya meluas dari pantai pasifik sampai Teluk Meksiko, dan dari lembah
Meksiko di Utara sampai Guatemala di selatan. Seluruh penduduk kerajaan Aztek
berjumlah 5 juta orang. Bangsa Aztek ditaklukkan oleh Cortez dari Spanyol tahun
1519.
1. Pemerintahan
Kerajaan
Aztec berdiri sekitar tahun 1298 M dan mencapai puncak kejayaannya pada tahun
1450 M. Kerajaan Aztec mengalami kehancuran setelah datangnya bangsa Spanyol,
dengan Raja terakhirnya Monte Zuma II. Pusat kerajaan Aztec berada di daerah
Semenanjung Yukatan.
2. Kepercayaan
Kepercayaan suku Aztec mengorbankan nyawa manusia saat pemujaan merupakan
warisan dari suku Toltek. Walaupun begitu, suku Aztec meneruskan pemujaan
sendiri yaitu Huiyzilopochtii, dewa yang memperhatikan peruntungan politik
Tenochitlan. Tidak seperti suku Toltek yang mengagungkan Dewa Tezkatlipoka.
3. Hasil
Kebudayaan
Hasil kebudayaan Suku Aztec adalah :
a. Kuil
berbentuk Piramida yang tengahnya berlubang untuk memasukkan kurban (emas
dan perak).
b. Konsep
kepercayaannya menyembah dewa –dewa.
c. Ditemukan patung
di kota Vera Cruz, yang beratnya 30 Ton sebagai perwujudan dewa utama yang
disucikan
d. Mampu
mengusahakan tambang mas dan perak
e. Suku
Aztec tiap 52 tahun sekali mengadakan upacara besar-besaran yang dipusatkan di
Hall of the Star, Ibukota kerajaan Aztec.
2.
Chibcha
Chibcha adalah bangsa yang mendiami dataran tinggi Bogota di Kolombia Tengah.
Bangsa Chibcha adalah bangsa petani. Mereka menanam kentang dan jagung. Mereka
tinggal di kota yang mempunyai 20.000 rumah terbuat dari kayu dengan dinding
yang terbuat dari rotan dan lumpur. Oleh karena itu, mereka tidak meninggalkan
reruntuhan bangunan seperti halnya di Meksiko dan Peru.
Bangsa Chibcha memakai pakaian dari katun serta membuat perhiasan dari emas dan
batu permata. Kebudayaan Chibcha juga mengenal sistem penanggalan yang maju,
tulisan fiktograf (huruf bentuk gambar), dan benda-benda keramik. Dalam bidang
perdagangan mereka sangat maju. Bahasa Chibcha masih dipakai oleh bangsa Indian
di Amerika Tengah, Meksiko, dan Kolumbia hingga kini.
Di dataran tinggi Bogota ada sejumlah negara yang saling berperang satu dengan
yang lainnya. Pada permulaan abad ke-16, Dinasti Zipa dengan rajanya Nemerquene
dan keponakannya Tisquesusa membangun kerajaan yang kuat di sebelah selatan
daerah Chibcha. Musuhnya adalah Dinasti Tunja. Kerajaan Chibcha dikalahkan oleh
tentara Spanyol sekitar tahun 1536 dan 1541.
3. Maya
Peradaban Maya telah berkembang di sebagian Amerika Selatan dan Amerika Tengah
(Semenanjung Yukatan, Guatemala, dan Honduras) di abad ke-1 SM sampai
dimulainya tahun Masehi. Pada abad ke-10 peradaban itu berkembang mencapai
puncaknya. Mereka telah mempunyai sistem penanggalan yang lebih cermat daripada
penanggalan Julian (Romawi). Kesenian, matematika, seni bangunan, dan
astronomi, sudah sangat maju. Teknologi pertanian pun sudah sangat maju. Mereka
juga sudah mengenal angka nol.
Bangsa Baya sudah mengenal tulisan hieroglif. Tulisan ini banyak dijumpai di
tembok-tembok dan tangga-tangga kuil. Pada waktu bangsa Spanyol datang,
naskah-naskah bangsa Maya dibakar. Bangunan bangsa Maya banyak dihiasi dengan
relief dan dibangun tegak lurus pada teras yang tinggi. Atapnya datar dan tidak
berjendela. Cahaya masuk hanya melalui pintu. Dinding bagian dalam bangunan
dihias dengan lukisan. Bangsa Maya telah mengenal pembuatan barang-barang dari
tanah liat yang dibakar (tembikar dan gerabah). Bentuknya sederhana dan dihiasi
gambar atau relief.
Ada sekitar 200 buah bangunan yang dapat dijumpai di Kaminaljuyu, di pinggir
barat daya kota Guatemala. Bangunan yang terbesar berupa piramida yang
tingginya 26 meter dengan dua ruang makam di dalamnya. Di pusat salah satu
makam terdapat mayat raja yang diletakkan di atas panggung kayu. Mayat itu
dikelilingi mayat-mayat lain yang diduga merupakan jenazah orang-orang yang
dikurbankan untuk mengawal raja menuju ke dunia lain. Di dalam ruangan itu juga
ditemukan perhiasan dari batu berharga, kulit kerang, dan barang pecah belah.
Bangunan Uaxactun merupakan peninggalan bangsa Maya bagian tengah yang berasal
dari masa yang lebih muda. Salah satu bangunannya berbentuk piramida bertangga
yang bagian atasnya terpancung dan bagian depannya berhiris. Bangunan sejenis
juga ditemukan di daerah Maya bagian utara.
Pada abad ke-13 terjadi perang saudara, tetapi kemudian mereka berdamai kembali
sampai abad ke-15. Pada tahun 1451 kembali terjadi perang. Kota-kota besar
terpaksa ditinggalkan. Ketika orang Spanyol sampai di situ pada abad ke-16,
peradaban Maya sudah mengalami kemunduran. Saat itu jumlah orang Maya di daerah
Yukatan sekitar 400.000 sampai 500.000 orang.
Bangsa maya memiliki peradaban tinggi. Kesenian, seni bangunan, matematika, dan
bidang astronomi, mereka sangat maju. Mereka mempunyai penanggalan yang lebih
baik daripada penanggalan Romawi. Mereka juga membangun jalan-jalan raya.
Sistem pertanian juga telah maju karena mereka telah mengenal pengairan dan
pemilihan bibit.
1. Letak
Geografis
Kerajaan
maya terletak di Meksiko Selatan dan Amerika Tengah. Wilayah Kerajaan
Maya meliputi Semenanjung Yukatan (Meksiko), Hounduras, dan
Guatemala. Pusat peradabannya di Semenanjung Yukatan.
2. Pertanian
Suku
Maya telah mengenal system pengairan terusan. Mereka membangun
kebunChinampa di pulau-pulau buatan yang subur atau di danau-danau yang
dangkal di Lembah Meksiko. Tanaman pokoknya adalah jagung.
3. Ilmu
Astronomi
Suku Maya telah mengenal dua system kalender, yaitu :
a. Sistem
kalender berdasarkan peredaran matahari, 1 tahun = 365 hari
b. Sistem
kalender berdasarkan kepercayaan, 1 tahun = 260 hari
4. Hasil
kebudayaan
Hasil kebudayaan suku Maya adalah Mampu membangun kota terbesar di dunia,
kota Theotihuakan yang dihuni 100.00 penduduk. Tikal, situs
tertua didunia yang berbentuk pyramid (piramida kastilo) bersisi terjal. Kota
dongeng Manchu Picchu bertengger mengakangi gunung yang sempit, menjulang pada
ketinggian 600 m diatas lembah sungai Urubamba.
5. Kepercayaan
Kepercayaan suku Maya memuja banyak dewa (politheisme), seperti Dewa Laut, Dewa
Matahari, Dewa Hujan, Dewa musim semi. Mereka juga mengenal upacara pemujaan
yang mengorbankan nyawa manusia. Karena mereka percaya matahari harus makan
jantung dan darah manusia untuk menentukan kelangsungan hidup dunia.
4.
Inca
Di daerah Pegunungan Andes, Amerika selatan, pada abad ke-15 berkembang
Kerajaan Inca. Nama Inca merupakan nama suku bangsa yang tinggal di sekitar
Cuzco, Peru, sejak kira-kira abad ke-5 M.
Menurut legenda, bangsa Inca berawal dari sekelompok anak dewa Matahari yang
menghuni sebuah gua di sebelah tenggara kota Cuzco. Dari mereka kemudian
berkembang sekelompok keluarga yang mendiami dataran tinggi Peru. Mereka
menggunakan bahasa Quechuan. Bangsa Inca sudah ada di wilayah Peru sejak kurang
lebih 2800 SM. Mereka hidup di pegunungan. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
mereka bertani. Tanaman yang mereka tanam adalah padi-padian dan
kacang-kacangan. Seperti halnya bangsa Mesir Kuno, bangsa Inca juga mempunyai
kepandaian mengawetkan mayat (mumi). Selain itu, bangsa Inca juga ahli dalam
membuat benda-benda dari tanah liat bakar (tembikar). Benda-benda dari tembikar
dibuat sangat sempurna kualitasnya dan diberi hiasan yang indah.
Sejak tahun 1200 M daerah Cuzco diperintah oleh Manco Capac seorang raja Inca
yang pertama. Ia mempunyai dua orang putra, yaitu Huascar dan Atahualpa.
Setelah ditaklukkan oleh Pachacuti pada tahun 1438 M, bangsa Inca mulai
memperluas wilayahnya dengan menaklukkan daerah-daerah sekitarnya. Luas
wilayahnya membentang dari daerah Quito di bagian utara sampai Chile di bagian
tengah. Pachacuti digantikan oleh anaknya yang bernama Topa Inca. Pada masa
Topa Inca, bahasa Quechua ditetapkan sebagai bahasa pengantar di seluruh
wilayah Tahuantinsuyu. Tahun 1471 M ia meluaskan kekuasaannya ke utara, ke
daerah Quito dan daerah manta di pantai ekuador bagian tengah. Setelah itu, ia
menyerang Kerajaan Chimi, lalu ke selatan sampai Pachacamac.
Topa Inca meninggal tahun 1473 M. Ia digantikan oleh putranya Huayna Capac.
Raja itu menghabiskan waktunya untuk membenahi administrasi pemerintahan dan
memadamkan pemberontakan-pemberontakan. Ia menaklukkan daerah Yaguarcocha
(danau daerah) di utara Quito. Bangsa Inca ditaklukkan oleh bangsa Spanyol di
bawah pimpinan Francisco Pizarro pada tahun 1532 M.
1. Letak
Geografis
a. Kerajaan Inca
terletak di Peru tepatnya disekitar danau Titicaca dekat
pegunungan Andes. Pendirinya Manco –Copac tahun 500 M.
b. Wilayah
kekuasaannya : Bolivia, Chili, Brazilia, dan Equador terjadi pada masa Raja
Sinci Roca 1150 M, yang merupakan pemersatu bangsa Indian. Tipa wilayah diberi
hak otonomi yang disebut Ayllu.
2. Pertanian
Penduduknya telah mengenal system irigasi dan mempunyai kemampuan bekerja sama
sehingga pertaniannya mengalami kemajuan.
3. Kepercayaan
Percaya pada dewa-dewa. Dewa yang disembah adalah Dewa Viracocha (dewa pencipta
alam), dewa matahari, dewa bulan, dewa bintang, dewa bumi, dewa laut, dewa
halilintar, dewa kesuburan.
4. Hasil
kebudayaan Suku Inca
Hasil kebudayaan
:
a.
Bangunan-bangunan istana megah terbuat dari batu –batu besar dan batu karang.
b. Mayat suku
inca biasanya diawetkan (mummy)
c. Tata
kota di Peru (Manchupicu).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar